Pasar saham Eropa kembali menunjukkan performa positif pada perdagangan Kamis, 14 Agustus 2025. Indeks utama bursa kawasan ini, termasuk STOXX 600, mencatat kenaikan signifikan hingga menyentuh level tertinggi dalam dua minggu terakhir. Kinerja gemilang ini sebagian besar ditopang oleh sektor asuransi yang melaporkan hasil keuangan lebih baik dari perkiraan pasar.
Perusahaan-perusahaan besar seperti Admiral Group dan Aviva menjadi motor penggerak utama penguatan indeks. Kedua emiten ini melaporkan pertumbuhan laba bersih yang solid pada paruh pertama tahun 2025, didorong oleh peningkatan premi asuransi dan penurunan klaim dibandingkan tahun sebelumnya. Laporan tersebut memicu optimisme investor terhadap prospek sektor keuangan Eropa yang sebelumnya sempat tertekan akibat ketidakpastian ekonomi global.
Di sisi lain, pergerakan positif ini tidak sepenuhnya merata di seluruh sektor. Saham Adyen, perusahaan pembayaran digital asal Belanda, justru mengalami penurunan tajam setelah manajemen memangkas proyeksi pertumbuhan pendapatan tahunan. Penurunan ini menjadi pengingat bahwa meskipun sebagian sektor mampu mencatat kinerja kuat, tantangan global seperti perlambatan belanja konsumen dan persaingan ketat di industri teknologi finansial tetap membayangi.
Penguatan di pasar saham Eropa juga dipengaruhi oleh ekspektasi kebijakan moneter yang lebih longgar dari bank sentral, khususnya European Central Bank (ECB). Banyak pelaku pasar memperkirakan ECB akan mempertahankan suku bunga pada level stabil atau bahkan memangkasnya dalam beberapa bulan mendatang untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan.
Selain faktor domestik, sentimen positif juga datang dari perkembangan global. Harapan terhadap pemangkasan suku bunga di Amerika Serikat serta meredanya ketegangan geopolitik di beberapa wilayah memberi dorongan tambahan bagi investor untuk masuk ke aset berisiko.
Secara keseluruhan, kenaikan indeks Eropa menunjukkan bahwa pasar masih memiliki ruang untuk optimisme, meskipun tantangan makroekonomi belum sepenuhnya hilang. Sektor asuransi dan perbankan diperkirakan akan tetap menjadi sorotan, sementara pelaku pasar akan terus memantau perkembangan kebijakan moneter, data inflasi, serta laporan keuangan kuartal berikutnya.
