Jakarta, 28 Juli 2025 — Dolar Amerika Serikat (USD) tetap menunjukkan dominasinya di pasar keuangan global. Meskipun belum terjadi lonjakan besar, posisi dolar terhadap rupiah tetap berada di level tinggi, mencerminkan kehati-hatian investor terhadap kondisi ekonomi internasional. Di sisi lain, rupiah menunjukkan ketangguhan untuk tidak jatuh lebih dalam meski tekanan global terus mengintai.
Dolar Bertahan Kuat di Atas Rp16.300
Perdagangan hari ini mencatatkan dolar AS bergerak di kisaran Rp16.340–Rp16.380. Pergerakan ini cukup stabil dibandingkan sesi-sesi sebelumnya, namun tetap menunjukkan bahwa dolar belum kehilangan kekuatannya. Ketiadaan katalis baru membuat investor masih mengandalkan sentimen lama: inflasi global yang belum sepenuhnya terkendali dan ketidakpastian arah kebijakan The Fed.
Pasar uang cenderung defensif, dan para pelaku menahan transaksi besar sembari menunggu sinyal yang lebih jelas dari arah kebijakan suku bunga global.
Rupiah Menahan Laju Koreksi
Meski dolar tetap dominan, rupiah menunjukkan sikap bertahan yang cukup kuat. Dukungan datang dari data fundamental domestik yang masih stabil. Defisit transaksi berjalan yang terkendali, cadangan devisa yang memadai, dan kebijakan fiskal yang berimbang menjadi bantalan bagi rupiah agar tidak terperosok lebih dalam.
Pemerintah dan Bank Indonesia juga disebut aktif menjaga stabilitas pasar dengan komunikasi rutin dan strategi intervensi di pasar valas.
Sentimen Global: Hati-hati Menjelang Rilis Data AS
Pasar global saat ini menunggu rilis data pengeluaran konsumen dan inflasi di Amerika Serikat. Jika data menunjukkan perlambatan inflasi, maka ada kemungkinan The Fed akan menahan diri untuk menaikkan suku bunga kembali. Kondisi ini bisa melemahkan dolar dan memberi peluang bagi rupiah untuk rebound.
Namun jika data inflasi tetap tinggi, maka dolar bisa kembali menguat dan menambah tekanan ke mata uang negara berkembang, termasuk rupiah.
Potensi Pergerakan Pekan Ini
Dengan kondisi yang serba hati-hati, banyak analis memprediksi bahwa rupiah masih akan bergerak dalam kisaran sempit untuk beberapa hari ke depan. Dolar AS berpotensi melanjutkan penguatan moderat jika tidak ada kejutan negatif dari AS, sementara peluang rupiah menguat sangat tergantung pada dukungan data makroekonomi lokal dan sentimen pasar.
Penutup
Dolar AS belum kehilangan tajinya, namun rupiah pun tidak tinggal diam. Hari ini menjadi gambaran bagaimana kedua mata uang saling mengimbangi di tengah suasana pasar yang waspada. Pelaku usaha dan investor perlu terus mencermati perkembangan global, karena dinamika kurs bisa berubah cepat tergantung data dan arah kebijakan internasional.
Referensi link