Quantum Computing Semakin Mendekati Komersialisasi: Perlombaan Raksasa Teknologi Mencapai Titik Kritis

Semua hal
0

 


6 Agustus 2025 | Oleh Redaksi Teknologi

Dalam beberapa tahun terakhir, komputasi kuantum telah mengalami perkembangan pesat, namun tahun 2025 menandai titik kritis di mana teknologi ini perlahan bergerak dari laboratorium riset menuju penerapan industri. Perusahaan-perusahaan besar seperti Microsoft, IonQ, Rigetti Computing, dan D-Wave kini tidak hanya fokus pada pengembangan, tetapi juga mulai menawarkan solusi kuantum yang dapat diakses publik dan bisnis.

Komputasi Kuantum: Bukan Lagi Ilusi Masa Depan

Komputasi kuantum merupakan pendekatan baru terhadap pemrosesan informasi yang menggunakan qubit, bukan bit konvensional. Qubit memiliki kemampuan untuk berada dalam keadaan superposisi dan keterkaitan (entanglement), membuat komputer kuantum secara teoritis mampu menyelesaikan masalah yang terlalu kompleks bagi komputer tradisional.

Tantangan utama dalam teknologi ini sebelumnya adalah kestabilan qubit, gangguan eksternal (noise), dan kebutuhan infrastruktur ekstrem seperti pendinginan ke suhu mendekati nol mutlak. Namun, teknologi error correction dan kemajuan dalam chip kuantum kini membuka peluang untuk sistem yang lebih stabil dan skalabel.

IonQ Mendapat Dukungan Besar dari Amazon 

IonQ, salah satu perusahaan terdepan di bidang komputasi kuantum berbasis trapped-ion, baru saja mengumumkan bahwa mereka menerima investasi sebesar USD 36,7 juta dari Amazon. Hal ini menunjukkan bahwa raksasa teknologi tidak hanya memantau perkembangan, tetapi secara aktif mendorong adopsi dan riset kuantum.

Dampaknya langsung terasa di pasar: saham IonQ naik 4,2% setelah pengumuman tersebut. CEO IonQ menyatakan bahwa dana tersebut akan digunakan untuk mengembangkan perangkat keras generasi berikutnya dan memperluas layanan kuantum cloud yang mereka miliki.

Microsoft dan Azure Quantum: Infrastruktur Menuju Adopsi Luas

Sementara itu, Microsoft terus memperluas platform Azure Quantum, memungkinkan para peneliti dan developer mengakses komputer kuantum melalui cloud. Microsoft juga memperkuat pendekatan “resilient qubit” mereka, yang dirancang untuk mengurangi error dan meningkatkan skala tanpa harus membangun mesin fisik yang sangat besar.

Azure Quantum telah menjalin kerja sama dengan berbagai perusahaan farmasi dan keuangan untuk menguji simulasi kuantum pada masalah-masalah seperti pengembangan obat, optimalisasi portofolio investasi, hingga pemetaan risiko.

Rigetti dan D-Wave: Fokus pada Model Hybrid dan Aplikasi Praktis

Rigetti Computing menekankan pengembangan sistem hybrid yang menggabungkan komputasi kuantum dan klasik untuk menyelesaikan masalah optimasi. Sementara itu, D-Wave tetap konsisten pada pendekatan annealing quantum, yang lebih cocok untuk pemecahan masalah optimasi dalam logistik, supply chain, dan kecerdasan buatan.

Kedua perusahaan ini juga bekerja sama dengan institusi riset dan universitas untuk mengintegrasikan komputasi kuantum ke dalam kurikulum STEM dan mempercepat adopsi di kalangan akademisi.

Investasi dan Tantangan Komersial

Meskipun adopsinya masih dini, industri komputasi kuantum telah menyedot dana lebih dari USD 2,4 miliar hanya di tahun 2025. Namun demikian, sebagian besar perusahaan masih mencatatkan kerugian operasional, karena biaya riset dan produksi yang sangat tinggi. Para analis memperkirakan bahwa profitabilitas di sektor ini baru akan tercapai antara tahun 2028–2032, tergantung pada kecepatan inovasi dan regulasi.

Aplikasi Nyata di Industri

Beberapa perusahaan Fortune 500 sudah mulai menguji teknologi kuantum dalam skala terbatas. Misalnya:

  • JP Morgan Chase menggunakan kuantum untuk memodelkan simulasi risiko pasar.

  • Volkswagen mengembangkan sistem optimasi lalu lintas berdasarkan prediksi algoritma kuantum.

  • BASF dan Roche meneliti struktur molekul obat menggunakan simulasi berbasis kuantum.

Ini membuktikan bahwa meskipun teknologinya masih berkembang, potensi komersialnya semakin konkret.

Kesimpulan: Menuju Era Baru Komputasi

Komputasi kuantum kini bukan lagi sekadar eksperimen akademik. Dengan investasi besar dari perusahaan teknologi dan keuangan global, serta mulai munculnya kasus penggunaan nyata di berbagai sektor, kita tengah menyaksikan transformasi awal menuju masa depan digital yang lebih canggih dan efisien.

Namun, tantangan teknis dan biaya tinggi masih menjadi penghambat utama. Maka, meskipun komputasi kuantum belum sepenuhnya mainstream, 2025 bisa disebut sebagai tahun awal komersialisasi—tahap di mana teknologi ini mulai benar-benar relevan dalam peta industri global.

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)

#buttons=(Ok, Go it!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Check Now
Ok, Go it!